Berita Bola

Kamis, 26 Februari 2015

PD 2022 Akan di Gelar Pada Bulan Desember


 
Badan Federasi sepakbola dunia, FIFA  tutup telinga dengan protes klub Eropa terkait pergeseran jadwal Piala Dunia 2022 Qatar. Perhelatan tersebut digeser ke penghujung tahun alias Desember.

Gagasan pergeseran jadwal dari pertengahan tahun timbul menyusul kekhawatiran peserta di periode tersebut, tempratur di Qatar sangat tinggi. Hal itu dinilai bisa mengganggu kesehatan pemain disamping risiko besar dehidrasi yang mengintai. FIFA sepakat memindahkan tanggal kompetisi ke Desember.

Piala Dunia 2022 direncankan 26 November hingga 23 Desember. Konsekuensinya, laga berdurasi selama 31 hari atau sehari lebih pendek dari Piala Dunia 2014 di Brasil.

Sontak, manuver FIFA itu ditentang pengelola liga-liga di Eropa karena pergeseran agenda Piala Dunia bertabrakan dengan jadwal mayoritas kompetisi di Eropa; seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Jerman. Regulator liga-liga Benua Biru itu satu suara, menuntut kompensasi dari FIFA menyusul perubahan tersebut.

Sekretaris Jendral FIFA, Jerome Valcke santai menanggapi protes dari pengelola kompetisi. Bahkan terkesan mengacuhkannya. Menurut Valcke, itu soal sepele.

"(Mereka) punya waktu tujuh tahun untuk mengatur ulang (jadwal kompetisi domestik),"ujar Valcke, dalam jumpa pers di Doha, Qatar, Rabu (25/2/2015). Petinggi FIFA itu mengaku telah mendapat nota kesepakatan dengan klub.

Sebelumnya, asosiasi sepakbola Eropa, mewakili klub besar di Inggris, Jerman dan Prancis, tidak sejalan dengan rekomendasi Satgas FIFA yang mengganti waktu Piala Dunia 202Badan Federasi sepakbola dunia, FIFA  tutup telinga dengan protes klub Eropa terkait pergeseran jadwal Piala Dunia 2022 Qatar. Perhelatan tersebut digeser ke penghujung tahun alias Desember.

Gagasan pergeseran jadwal dari pertengahan tahun timbul menyusul kekhawatiran peserta di periode tersebut, tempratur di Qatar sangat tinggi. Hal itu dinilai bisa mengganggu kesehatan pemain disamping risiko besar dehidrasi yang mengintai. FIFA sepakat memindahkan tanggal kompetisi ke Desember.

Piala Dunia 2022 direncankan 26 November hingga 23 Desember. Konsekuensinya, laga berdurasi selama 31 hari atau sehari lebih pendek dari Piala Dunia 2014 di Brasil.

Sontak, manuver FIFA itu ditentang pengelola liga-liga di Eropa karena pergeseran agenda Piala Dunia bertabrakan dengan jadwal mayoritas kompetisi di Eropa; seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Jerman. Regulator liga-liga Benua Biru itu satu suara, menuntut kompensasi dari FIFA menyusul perubahan tersebut.

Sekretaris Jendral FIFA, Jerome Valcke santai menanggapi protes dari pengelola kompetisi. Bahkan terkesan mengacuhkannya. Menurut Valcke, itu soal sepele.

"(Mereka) punya waktu tujuh tahun untuk mengatur ulang (jadwal kompetisi domestik),"ujar Valcke, dalam jumpa pers di Doha, Qatar, Rabu (25/2/2015). Petinggi FIFA itu mengaku telah mendapat nota kesepakatan dengan klub.

Sebelumnya, asosiasi sepakbola Eropa, mewakili klub besar di Inggris, Jerman dan Prancis, tidak sejalan dengan rekomendasi Satgas FIFA yang mengganti waktu Piala Dunia 202Badan Federasi sepakbola dunia, FIFA  tutup telinga dengan protes klub Eropa terkait pergeseran jadwal Piala Dunia 2022 Qatar. Perhelatan tersebut digeser ke penghujung tahun alias Desember.

Gagasan pergeseran jadwal dari pertengahan tahun timbul menyusul kekhawatiran peserta di periode tersebut, tempratur di Qatar sangat tinggi. Hal itu dinilai bisa mengganggu kesehatan pemain disamping risiko besar dehidrasi yang mengintai. FIFA sepakat memindahkan tanggal kompetisi ke Desember.

Piala Dunia 2022 direncankan 26 November hingga 23 Desember. Konsekuensinya, laga berdurasi selama 31 hari atau sehari lebih pendek dari Piala Dunia 2014 di Brasil.

Sontak, manuver FIFA itu ditentang pengelola liga-liga di Eropa karena pergeseran agenda Piala Dunia bertabrakan dengan jadwal mayoritas kompetisi di Eropa; seperti Inggris, Italia, Spanyol, dan Jerman. Regulator liga-liga Benua Biru itu satu suara, menuntut kompensasi dari FIFA menyusul perubahan tersebut.

Sekretaris Jendral FIFA, Jerome Valcke santai menanggapi protes dari pengelola kompetisi. Bahkan terkesan mengacuhkannya. Menurut Valcke, itu soal sepele.

"(Mereka) punya waktu tujuh tahun untuk mengatur ulang (jadwal kompetisi domestik),"ujar Valcke, dalam jumpa pers di Doha, Qatar, Rabu (25/2/2015). Petinggi FIFA itu mengaku telah mendapat nota kesepakatan dengan klub.

Sebelumnya, asosiasi sepakbola Eropa, mewakili klub besar di Inggris, Jerman dan Prancis, tidak sejalan dengan rekomendasi Satgas FIFA yang mengganti waktu Piala Dunia 202

Tidak ada komentar:

Posting Komentar